Di Larang Bersedih

Siang itu dunia serasa panas sekali gerah dan penat seakan menghimpit dari segala penjuru.. Usai berbelanja, saya langsung menuju motor, saya geber gas motor karena agak buru-buru, ahh….ternyata keduluan lampu merah menyala, teringat teka-teki usang dimasa kecil dulu, “yang dibenci ditungguin, yang disukai malah ditinggal pergi,apa hayoo?” jawabnya sedang saya alami saat ini, apalagi kalau bukan lampu merah dan lampu hijau.


Karena menunggu lampu hijau mata ini pun berkelana kemana-mana dan akhirnya berhenti pada tulisan stiker di belakang sebuah mobil yang bertuliskan “Warning!!! di larang bersedih, sedih itu hanya untuk orang orang yang tidak bisa bersyukur atas nikmat Alloh” tersentak rasanya membaca tulisan tersebut seolah sengaja di tujukan kepada diriku yang saat itu sedang dilanda galau karena segudang masalah yang sedang mendera. Padahal andaikan saya mau sedikit berfikir sedikit saja tentang karunia-Nya sedikit saja Bersyukur atas limpahan limpahan nikmat-Nya yang maha melimpah pastinya takkan ada kesedihan kegalauan menatap hidup ini
Sejenak akupun teringat kembali firman Alloh yang juga dikutip dalam kitab Riayah Akhir karya KH Ahmad Rifa’i sebagai berikut :
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS, 29:64)
Dan harusnya saya tetap selalu bersyukur dan ridho atas apapun yang terjadi karna semua cobaan adalah kehendak-Nya
Dalam Riayah Akhir bab Syukur di jelaskan :
Syukur tegese makno tarjumah tinutur
Iku suko atine makno istilah jujur
Iku ngaweruhi ing nikmate Alloh luhur
Nimate iman lan to’at kang pinilahur
Muji ing Alloh pangeran sa’temene
Kang paring sandang pangan nyatane
Atau dalam bahasa indonesia bisa di artikan sebagai berikut:
Syukur dalam makna istilah itu adalah bahagia atau senang hatinya
Dan melihat nikmat yang datangnya dari Alloh yang maha luhur
Nimat iman dan ta’at,Memuji Alloh karna Dia lah sebenar benar-Nya Tuhan yang patut di sembah,yang telah memberikan segala nikmat yang ada di dunia nyata..
Maka tak sepantasnya jika kita merasa sedih karna masalah masalah dunia yang sejatinya dunia hanya untuk perantara menuju kehidupan ahirat yang lebih baik yang lebih kekal.